Sejauh ini apa yang kita pelajari dari agama yang katanya
akan menghantarkan kepada jalan yang benar, Jalan yang direstui Tuhan, jalan
yang membentuk diri menjadi manusia yang berakhlak dan bermartabat. Akan tetapi
pada kenyataannya berbeda dengan apa yang selalu dikatakan oleh para pemuka
agama dalam setiap ceramah-ceramahnya didepan umat.
Terkait dengan kebenaran agama itu sendiri. Agama A
mengatakan bahwa agamanya adalah agama yang benar, agama B juga akan mengatakan
yang sama. Dan jika keluar dari agama tersebut, dalam arti memeluk agama yang
berbeda, pasti akan dikatakan sesat. Semua agama akan mengklaim bahwa jalannya
adalah kebenaran yang absolut. Diluar darinya, tidak akan ada keselamatan
sedikitpun. Untuk itu, setiap manusia harus memeluk satu agama dan harus
meniadakan dan juga mengklaim bahwa agama lain adalah kesesatan.
Fenomena keberagamaan yang seperti ini yang terlihat lucu.
Seharusnya sebagai manusia yang beragama, kita mempercayai sesuai apa yang
telah kita pelajari. Akan tetapi, selama apa yang kita pelajari tidak membuat
kekacauan yang akan merusak keseimbangan alam, maka hal itu sah-sah saja.
Ternyata, agama yang seharusnya membawa kedamaian itu tidaklah sesuai dengan
apa yang diharapkan. Tentang kebenaran agama sendiri, yang inti dari itu ada
dalam internal masing-masing juga membawa kekacauan.
Memilih A akan disalahkan, memilih B disalahkan pula. Lalu
mana yang benar? Tidak ada yang benar bagi saya. Semua agama tidak ada yang
benar dan salah. Karena selama dualisme dalam hidup, terutama dalam
kebereagamaan selalu ada. Kebenaran tidak ada dari satu pihak, tapi ada pada
semua pihak. Dengan tidak menyalahkan agama lain, agama yang dianaut bisa
dikatakan agama yang benar. Oleh karena itu, jika menilai agama sendiri sebagai
agama yang benar. Maka tiadakan menilai agama lain adalah salah dengan saling
menyalahkan yang itu akan memancing sebuah kekacauan.
Setiap agama membawa kebanarannya sendiri. Tiap pemeluknya
diberi hak untuk memilih agama yang sesuai dengan apa yang diyakininya. Jika
yang diyakini bisa membawa kedamaian bagi pemeluknya, maka agama yang benar
baginya adalah itu. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka boleh dikatakan
agama itu adalah agama yang salah baginya, atau mungkin itu bukan agama yang
benar. Pada intinya agama adalah jalan yang bisa menjadikan pemeluknya sebagai
manusia yang bertuhan, bermartabat dan berakhlak yang baik.