Sederet kata mulai bergerak membangun cerita
Tinta hitam menguak perasan yang pernah ada
Tertulis indah dunia hijau yang menjadi petang
Gelap-gelap, kita bersama menuju terang
Bersulanglah kawan..
Sebongkah batu di pantai yang mulai hancur
Terhempas ombak bertengger diatas pasir putih
Datang iblis dengan segala keangkuhan
Pedang berlumuran darah telah terpangpang di awan
Syahdu nada becerita tentangmu, iblis dan desiran ombak
Haluan kapal-kapal menembus badai, adalah kau yang berjuang
Saat petir dan mendung hitam berpesta
Keringatmu bercucuran menantang gelap
Teman, tidakkah rembulan masih menyinari wajahmu
Rintik-rintik sinar mentari menjatuhi setiap hati yang
menyatu
Kawan...
Andai dirimu tetap berada disampingku
Andai jiwamu masih menyatu denganku
Maka kita masih bisa
menikmati pasir putih bersama
Kita masih bisa berpesta sinar rembulan di singgasana
Jogja, 25 Mei 2015