Heraclitus Dan Kesetiaan Hubungan Pada Pasangan
Sebagai pengikat hubungan individu terhadap pasangannya, diperlukan suatu komitmen. Perjanjian yang menjunjung perasaan cinta dan setia. Dalam perjanjian itu, dua insan yang saling mencintai, mengikrarkan janji untuk saling mencintai—apa adanya sampai kapan pun. Inilah bentuk kesetiaan terhadap pasangan. Dengan saling menyatukan rasa cinta, segala sesuatu yang tidak disukai oleh pasangannya, tidak akan dilakukan agar hubungan itu tetap terjaga.
Hal-hal cinta yang dijaga hingga melahirkan bentuk kesetiaan, tampaknya juga akan mengalami kemunduran hingga sampai pada saat ikrar yang sedari awal diucapkan dengan mulut dan mengaktualkan dengan perbuatan, akan berubah seiring timbul rasa yang tidak disukai dari pasangan. Kepribadian lain dari pasangan, yang tidak disuka, dapat menjadi salah satu faktor perubahan cinta, yakni rasa benci yang akan memberitahu seperti apa rasa cinta. Sebab, dalam Falsafah Zen, dualisme dalam hidup tidak berdiri sendiri, melaikan satu kesatuan; didalam cinta ada benci; didalam baik ada buruk.
Heraclitus, seorang filosof klasik dari Ephesus, meyakini alam semesta mempunyai sifat dinamis. Berposes dari sekarang sampai pada suatu perubahan yang lebih berkembang—akan tetapi juga dapat lebih buruk dari sebelum perubahan itu—karena ada suatu penyebab yang menjadi penggerak perubahan; konflik. Yang kemudian ide ini digunakan Hegel dalam mebuat gagasan filsafat dialektikanya: dari thesis, anti-thesies lalu menimbulkan suatu sintesis baru, dan seterusnya akan seperti itu. Dalam hal etika, Heraclitus mengatakan: konfliklahah menjadi sebab mulanya yang banyak terdominasi oleh ilusi, dan akan melahirkan suatu perubahan dialektis.
Jika mengunakan pemikiran Heraclitus untuk menganalisis suatu hubungan cinta yang biasa disebut ‘pacaran’, tentu kesetiaan terhadap pasangan tidak akan selamanya terjalin. Rasa setia akan hilang pada suatu masa, atau sebab keadaan yang tidak nyaman oleh faktor-faktor tertentu. Sedikit demi sedikit, ada sebuah sintesa yang akan menyimpulkan perubahan rasa itu. Bisa jadi, komitmen untuk saling mencintai berubah menjadi benci, yang berakhir pada pengingkaran ikrar cinta.
Rasa cinta dimiliki oleh manusia dan semua makhluk penghuni alam semesta lain. oleh karenanya, menurut Heraclitus, segala yang termasuk dalam bagiannya akan mengalami perubahan, tidak terkecuali. Seperti air yang mengalir: Jika masuk ke sungai yang dialiri air, belum tentu besok sama. Walaupun tempatnya sama, akan tetapi air dan kondisi sekitarnya tidak sama seperti sebelumnya. Hubungan yang dilakukan manusia pun sama: Jika porsi cinta dan rasa kesetiaan besar, belum tentu ketika ada suatu faktor yang tidak disuka, tidak mengurangi rasa itu. Bahkan, mungkin dapat menghilangkannya.
Namun, dalam hidup manusia ada sesuatu yang diperjuangkan, yaitu kebaikan dan keburukan bagi dirinya. Kebaikan bagi dirinya ini menjadi sebuah ikatan hubungan. Itu adalah sebuah perjuangannya memenuhi kemauan hasratya mendapatkan kenyamanan, kabaikan, atau kebahagiaan. Oleh sebab itu, komitmen cinta akan dibuat bersama pasangannya. Sedangkan keburukan, kalau dalam hubungan itu membuatnya tidak merasa nyaman, dan tidak membuatnya menjadi baik dari sebelumnya, maka tentu akan dihindari, atau memutuskan sikap ketidaksetiaan. Dua sifat alamiah tersebut, semua orang memiliknya. Menghidari atau menahan keburukan, memperjuangkan apa yang membuatnya dapat bahagia, dan pasti terdapat konflik didalamnya.
Dua faktor itu menjadi dasar mengapa manusia harus menjaga dan memutuskan hubungan dengan pasangannya hingga menimbulkan suatu perubahan. Perubahan yang dikatakan Heraclitus, tidak lain adalah kodrat alamiah. Maka segala perubahan itu lebih baik atau pun tidak, akan berdampak pada rasa cinta dan kesetiaan terhadap pasangannya. Inkonsisten dalam berkomitmen harus dipahami, bukan untuk disesalkan atau dihindari, sebab, perubahan adalah sebuah kepastiaan dan kepastiaan dalam hubungan tidak akan selamanya tetap; berubah-rubah seterusnya sekalipun mati yang menghentikan kesetiaannya.
0 komentar:
Posting Komentar