Alih tuhan akanku
bunga malam ini kini mulai layu dan semerbak wangi itu telah hilang
mungkin prasangka ini benar adanya
dari pertama aku merenggut senyummu
dari pertama aku bertekuk lutut didepanmu
mata yang akan terus memandang kematian
ujung yang diharapkan berbunga kebahagiaan
kini telah kau balikkan pandang
dari satu titik yang diinginkan akan datang
yaitu sebuah kenikmatan madu yang dibawa oleh kumbang
yang diambil dari tanah-tanah gersang
hai sang kumbang...
bukan aku ini seorang bajingan pemaksa perasaan
dan bukan pula seorang pemilik hati yang tuli
andai kau baca syair-syair sang sufi cinta
tentulah hatimu akan tergoyahkan akan segala perkataan
namun berbeda itu pasti tak sama atau hanya sekedar sama nama
mungkin juga sebuah tabir penutup gelap
melindungi dirinya dari segala rasa malu yang kini mulai merayap
memiliki sekuntum atau setaman bunga bangkai
yang akan dijamah namun tak sampai
duhai bunga yang terasa manis....
berbahagialah setelah berpindah dari hati ke hati
atau dari hidup menuju mati
karna harum mawar dan manis madu takkan pernah menyentuhmu sampai mati
sampai kau masih cinta dengan uniknya hati
peduli apa aku dengan itu
karna kau tak pernah memberiku mawar merah
dan jangan berfikir akan hidup ditaman yang gersang ini
dan sekali lagi peduli apa aku dengan sajak busukku
tuhan mungkin berencana lain
tetang semua kisahku yang kutulis dengan sajak ini atau yang lain
Pare 13/02/2014 4:26
0 komentar:
Posting Komentar