hanya sesaat membungkam sebait sajak
sehabis bait yang kubaca akan ku bajak
separuh dunia yang kita huni, mulai rusak
pohon yang indah, air jernih
yang kita lihat dan nikmati bersama kini goyah
aku berfikir sejenak dalam naungan langit malam
tak ada senyum ketika angin membungkam
secerah sinar mentari di pagi hari sunyi
secepat embun yang hilang dan kan menepi
ingin aku meneriaki sebuah lantunan isi hati
dengan jarak yang sekarang kita alami
air pasang akan menerjang dan terjerat kebisuan
mengikis batu menjadi sehampar pasir tak bertuan
di bait keempat ini selimut kepalsuan terbuka
menelanjangi setiap sudut-sudut intim dunia
yang mulai keruh akan kebosanan hidup
yang hilang ketika sinarmu mulai meredup
bingungku akan ranting-ranting hidupmu
jalan terjal yang kutapaki selalu suram
ada lobang yang dalam berisikan batu-batu tajam
kemudian akan ku lepas erat pelukanmu
jika kau bosan dengan sajakku di bait keempat
ajaklah pasir-pasir hitam berdiri merapat
pukul bayangan hitamku laksana gunung
getarkanlah bumi dan benci yang terbendung
Kediri 03/03/2014 2:20
0 komentar:
Posting Komentar