Jumat, 07 Maret 2014

Kini semua terbungkam

hanya sesaat membungkam sebait sajak 

sehabis bait yang kubaca akan ku bajak

separuh dunia yang kita huni, mulai rusak 

pohon yang indah, air jernih 

yang kita lihat dan nikmati bersama kini goyah 

aku berfikir sejenak dalam naungan langit malam

tak ada senyum ketika angin membungkam 

secerah sinar mentari di pagi hari sunyi 

secepat embun yang hilang dan kan menepi 

ingin aku meneriaki sebuah lantunan isi hati

dengan jarak yang sekarang kita alami 

air pasang akan menerjang dan terjerat kebisuan 

mengikis batu menjadi sehampar pasir tak bertuan 

di bait keempat ini selimut kepalsuan terbuka 

menelanjangi setiap sudut-sudut intim dunia 

yang mulai keruh akan kebosanan hidup 

yang hilang ketika sinarmu mulai meredup 

bingungku akan ranting-ranting hidupmu 

jalan terjal yang kutapaki selalu suram 

ada lobang yang dalam berisikan batu-batu tajam 

kemudian akan ku lepas erat pelukanmu 

jika kau bosan dengan sajakku di bait keempat 

ajaklah pasir-pasir hitam berdiri merapat 

pukul bayangan hitamku laksana gunung 

getarkanlah bumi dan benci yang terbendung 

Kediri 03/03/2014 2:20

0 komentar:

Posting Komentar