Akhir sewaktu jantung berdetak bersamamu
Disinggasana dunia, hanyalah impian yang telah memfosil
Hingga dunia baru terlahir karna ada keingkarnasi waktu
Yah, kita memang bicara waktu dan ruang berbeda
Tapi dulu telah menjadi takdir yang tidak bisa berubah
Ruang dan waktuku sekarang berbeda
Ketika semua orang berbicara tentang dunia, tapi aku berbicara masalah waktu yang diam
Seakan semua kebahagiaan terhimpit zaman kegelapan
Kakiku hanyalah alat untuk mencari kebahagiaan
Namun tak terbersit sekatapun dalam pikiran jernihmu
Diam tidak kau pahami dan memang tingkah tidak selalu bisa ditafsiri
Sajakku adalah kata mati, tak seorangpun bisa menafsirkan dengan tepat
Tak perlu bicara diam yang membuat pikiran melayang-layang
Cukup ruang dan waktu yang diam yang harus dimengerti dengan hati
Kita bicara hati, ya kita memang berbicara masalah hati
Hati yang busuk tapi aku juga tidak mengerti tentang isi hati
Sampai kapanpun kebohongan berulang-ulang akan jadi sebuah kebenaran
Cukup alasan di siang ini saja menjadi saksi
Karna aku tak percaya definisi hatimu
Karna aku tak mungkin hidup semalanya dalam duniamu
Karna suatu saat dunia akan terbelah menjadi dua
Aku di barat dan kau di timur sana
Tembok berlin akan menjadi pemisahnya
Aku terkurung suasana alam raya dan kau hidup abadi selamanya
Terima kasih atas ruang dan waktu yang sekarang telah membisu
Darimu aku belajar banyak tentang segala sesuatu.